Bagaimana Bumi Ini Terbentuk Dan Penjelasan Ilmiah

Revisi : https://tinyurl.com/_2024

Bumi merupakan planet tempat tinggal seluruh makhluk hidup beserta isinya. Sebagai tempat tinggal makhluk hidup, bumi juga tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk dari bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya juga.

Bentuk permukaan bumi juga berbeda-beda pula, mulai dari  pegunungan, daratan, lembah,lautan, perbukitan, danau, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu planet yang juga termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini yang tidak diam seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi  juga perlu melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan  juga bisa bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya ini. 

Hal inilah yang menyebabkan akan terjadinya siang malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu, proses terbentuknya bumi juga tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya alam semesta kita. Bagaimana Bumi ini bisa terbentuk secara pasti masih merupakan perdebatan dimana banyak juga berpendapat yang dikemukakan oleh para ahli dengan alasan yang berbeda-beda pula. Berikut ini ada beberapa teori  dan ilmiah mengenai pembentukan bumi yang umum dikenal.

1. Teori Planetesimal
Pada awal  di abad ke-20, Forest Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika bersama rekannya T.C Chamberlain, seorang ahli geologi,juga telah mengemukakan teori Planetisimal Hypothesis, yang mengatakan bahwa matahari terdiri dari massa gas  dan bermassa besar sekali, pada suatu saat didekati oleh sebuah bintang lain yang telah melintas dengan kecepatan  yang sangat tinggi di dekat matahari. Pada waktu itu bintang melintas di dekat matahari dan jarak keduanya relatif sangat dekat, maka sebagian massa gas matahari tersebut ada yang tertarik ke luar akibat adanya sebuah gravitasi dari bintang yang telah melintas tersebut. Sebagian dari massa gas yang juga tertarik ke luar ada yang pada lintasan bintang tersebut dan sebagian lagi ada yang berputar mengelilingi matahari dikarenakan oleh gaya gravitasi matahari. Setelah bintang melintas telah berlalu, massa gas yang berputar mengelilingi matahari  juga menjadi dingin dan terbentuklah sebuah cincin yang lama kelamaan menjadi padat dan bisa disebut planetisimal. Beberapa planetisimal yang juga terbentuk akan saling tarik – menarik bergabung menjadi satu dan pada akhirnya teah membentuk planet, termasuk bumi.

2.Teori Kant – Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir untuk melakukan sebuah analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai dari abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi. Salah satunya adalah teori kabut (nebula) yang telah  dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka juga terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya ini terdapat suatu gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini  telah membentuk sebuah kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran ini yang sangat cepat , materi kabut bagian khatulistiwa juga  terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi sebuah planet-planet dalam tata surya kita.
Bumi awal pembentukan dan saat ini

3. Teori Pasang Surut Gas (Tidal)
Teori ini  telah dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918, yakni bahwa sebuah bintang besar  akan mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya suatu pasang surut pada tubuh matahari,Pada saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi ini, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa pada bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika saja sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan matahari  yang mendekat, maka akan terbentuklah semacam gunung-gunung serta gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik bintang tadi.

Gunung-gunung tersebut akan mencapai tinggi yang  sangat luar biasa dan akan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali bentuknya, menjulur dari massa matahari dan merentang ke sebuah arah bintang besar itu. Dalam lidah yang panas ini juga kan terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini kemudian akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang  juga menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi,akan melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga menjadi lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar juga mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. 

Proses pendinginan ini berjalan sangat lambat pada planet-planet besar, seperti halnya Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita ini, pendinginan berjalan relatif lebih cepat pula. Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu juga masih mengelilingi matahari pada orbitnya berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu saat ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang cukup pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, ini maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir tersebut. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah sebuah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. Peranan yang bisa dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam  jumlah dan membentuk planet-planet, seperti telah kita dibicarakan di atas.

4. Teori Bintang Kembar 
Teori ini  telah dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari sebuah  kombinasi bintang kembar. Salah satunya adalah bintang meledak sehingga banyak sekali material yang terlempar. Karena bintang yang selalu tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut juga akan  mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah sebuah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya.

5. Teori Big Bang
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari  sebuah puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang juga berputar pada porosnya. Putaran tersebut yang memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan  akan terlempar ke luar dan bagian besar yang akan berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu  kemudian meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang kemudian membentuk sebuah  galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu  jurang lebih 4,6 milyar tahun yang lalu, nebula-nebula tersebut  kan membeku dan membentuk suatu galaksi yang bisa disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sebuah sistem tata surya. 

Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi juga  mengalami kondensasi sehingga membentuk sebuah gumpalan-gumpalan yang mendingin dan akan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu  juga membentuk planet-planet, termasuk planet bumi ini. Dalam perkembangannya, planet bumi juga  terus mengalami proses secara bertahap sehingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi tersebut,
yaitu:
1. Awalnya, bumi masih dalam planet homogen dan belum juga mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang tadinya diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya juga lebih besar akan segera tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya juga lebih ringan akan bergerak ke permukaan bumi.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam,dan  inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan juga kerak bumi Masih banyak teori-teori lainnya yang dikemukakan oleh beebrpa para ahli
seperti halnya: Teori Buffon dari ahli ilmu alam Perancis George Louis Leelere Comte de Buffon. Beliau juga telah mengemukakan bahwa dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang  akan menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini  nantinya akan menjadi sebuah planet.
Teori Weizsaecker dimana pada tahun 1940, C.Von Weizsaecker, adalahn seorang ahli astronomi Jerman yang telah mengemukakan tata surya pada mulanya terdiri atas matahari yang  juga dikelilingi oleh massa kabut gas. Sebagian besar massa kabut gas ini akan terdiri atas unsur ringan, yaitu hidrogen dan helium. Karena panas matahari yang sangat tinggi dan kuat ini, maka unsur ringan tersebut menguap ke angkasa tata surya, sedangkan unsur yang lebih berat tertinggal dan  akan menggumpal.
Gumpalan ini akan menarik  sebuah unsur – unsur lain yang ada di angkasa tata surya dan selanjutnya  akan berevolusi membentuk sebuah  palnet – planet, termasuk bumi. Teroti Kuiper dikemukakan oleh ahli Gerald P.Kuiper mengemukakan bahwa pada mulanya ada  sebuah nebula besar berbentuk piringan cakram. Pusat piringan ini adalah protomatahari, sedangkan massa gas yang berputar mengelilingi promatahari ini adalah protoplanet.
Dalam teorinya, beliau juga memasukkan  sebuah unsur – unsur ringan, yaitu sebuah hidrogen dan helium. Pusat piringan yang merupakan protomatahari menjadi sangat panas dan kuat, sedangkan protoplanet menjadi dingin. Unsur ringan tersebut  akan menguap dan malia menggumpal menjadi sebuah planet – planet.
Teori Whipple oleh seorang ahli astronom Amerika Fred L.Whipple, juga telah mengemukakan pada mulanya tata surya terdiri dari gas dan kabut debu kosmis yang nantinya akan  berotasi membentuk semacam piringan. Debu dan gas yang berotasi ini menyebabkan terjadinya pemekatan massa dan nantinya juga akan  menggumpal menjadi padat, sedangkan kabutnya hilang menguap ke angkasa. Gumpalan yang padat saling bertabrakan dan kemudian membentuk planet – planet ini.


Sumber https://geograph88.blogspot.com/