Intipendidikan.com - Ada idiom menyebutkan bahwa saat ini adalah eranya generasi menunduk. Lho, kok menunduk? Sebab di mana pun, kapan pun, semuanya asyik menunduk dengan gadget kesayangan dan aktivitasnya masing-masing, tenggelam dalam situs gaul semacam lnstagram atau Path.
Apa benar media sosial sudah sedemikian membuat para remaja ketagihan? Kalau sudah piawai sekali bermedia sosial, apakah bisa jadi jaminan bahwa remaja lebih melek teknologi dibanding'yang lebih tua? Ini tidak sepenuhnya benar. Remaja memang lebih banyak menghabiskan waktu di situs-situs gaul, chatting, main game online, atau browsing, tapi belum tentu mereka paham tentang semua fitur yang ada.
Meskipun mereka aktif berjejaring sosial, banyak remaja yang tidak begitu paham tentang masalah privasi dan ancaman yang mereka hadapi di dunia maya. Jangankan menyeting privasi, mereka justru membiarkan profil mereka dilihat orang lain selain teman.
Foto-foto dan data pribadi dipajang dengan lengkapnya. Kalau kita lihat di media-media, makin banyak bermunculan kasus cyberbully yang membuat remaja merasa malu hingga stres. Dibully di dunia nyata saja sudah bikin stres, apalagi kalau dibully di internet. Ada pula kasuskasus remaja yang diculik oleh teman Facebooknya, atau ditipu. Niatnya berteman, malah jadi korban kejahatan teman jejaring sosialnya.
Jadi, bagaimana sebaiknya ? Tenang. Baca terus buku ini, akan ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar remaja kita aman bergaul di dunia maya.
Sumber https://www.intipendidikan.com/ Apa benar media sosial sudah sedemikian membuat para remaja ketagihan? Kalau sudah piawai sekali bermedia sosial, apakah bisa jadi jaminan bahwa remaja lebih melek teknologi dibanding'yang lebih tua? Ini tidak sepenuhnya benar. Remaja memang lebih banyak menghabiskan waktu di situs-situs gaul, chatting, main game online, atau browsing, tapi belum tentu mereka paham tentang semua fitur yang ada.
Meskipun mereka aktif berjejaring sosial, banyak remaja yang tidak begitu paham tentang masalah privasi dan ancaman yang mereka hadapi di dunia maya. Jangankan menyeting privasi, mereka justru membiarkan profil mereka dilihat orang lain selain teman.
Foto-foto dan data pribadi dipajang dengan lengkapnya. Kalau kita lihat di media-media, makin banyak bermunculan kasus cyberbully yang membuat remaja merasa malu hingga stres. Dibully di dunia nyata saja sudah bikin stres, apalagi kalau dibully di internet. Ada pula kasuskasus remaja yang diculik oleh teman Facebooknya, atau ditipu. Niatnya berteman, malah jadi korban kejahatan teman jejaring sosialnya.
Jadi, bagaimana sebaiknya ? Tenang. Baca terus buku ini, akan ada beberapa tips yang bisa diterapkan agar remaja kita aman bergaul di dunia maya.