IndoINT.com_ Kali ini admin akan bagikan kepada adik-adik semua cara mengembangkan kerangka karangan dalam sebuah teks, salah satunya adalah teks deksripsi yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Semoga apa yang kami bagikan ini dapat membantu kalian dalam menyelesaikan tugas dalam membuat teks deskripsi yang baik dan benar. Berikut cara menyajikan atau membuat teks deskripsi dengan pengembangan kerangka karangan.
Topik: Pasar Beringharjo, Yogyakarta
Tujuan Penulisan: mendeskripsikan bagian-bagian di dalam Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Informasi/Data:
1. Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta.
2. Pasar Beringharjo menjadi pusat ekonomi selama ratusan tahun.
3. Pasar Beringharjo ada tidak lama setelah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri pada tahun 1758.
4. Bagian depan dan belakang banguna Pasar Beringharjo sebelah berat merupakan tempat berjualan jajanan pasar.
5. Koleksi batik di Pasar Beringharjo lengkap.
6. Lantai 2 Pasar Beringharjo merupakan tempat berjualan rempah-rempah dan jamu.
7. Di Pasar Beringharjo juga dijual barang-barang antik.
8. Pasar Beringharjo tutup pukul 17.00, tetapi bagian Pasar Beringharjo masih digunakan untuk berjualan jajanan khas Yogyakarta.
Kerangka karangan:
* Pernyataan umum tentang Pasar Beringharjo
* Sejarah Pasar Beringharjo
* Bagian-bagian di Pasar Beringharjo
* Barang-barang yang dijual di Pasar Beringharjo.
* Jam operasional Pasar Beringharjo
Pengembangan kerangka karangan sebagai berikut:
Beringharjo, Pasar Tradisional Terlengkap di Yogyakarta
Pasar Beringharjo merupakan pasar tradisional di Yogyakarta yang patut dikunjungi. Pasar ini telah menjadi pusat kegiatan ekonomi selama ratusan tahun dan keberadaannya memunyai makna filosofis. Pasar yang telah berkali-kali dipugar ini melambangkan satu tahapan kehidupan manusia yang masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonominya. www.IndoINT.com
Wilayah Pasar Beringharjo pada mulanya merupakan hutan beringin. Tidak lama setelah Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat berdiri, tepatnya pada tahun 1758, wilayah pasar ini dijadikan tempat transaksi ekonomi oleh warga Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun kemudian, pada tahun 1925, barulah tempat ini memiliki sebuah bangunan permanen. Nama Beringharjo diberikan oleh Sultan Hamengku Buwono IX yang berarti wilayah yang semula pohon beringin (bering) diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Kini, para wisatawan memaknai pasar ini sebagai tempat belanja yang menyenangkan.
Bagian depan dan belakang bangunan pasar sebelah barat merupakan tempat yang tepat untuk memanjakan lidah dengan jajanan pasar. Di sebelah utara bagian depan dapat dijumpai makanan khas brem bulat dengan tekstur lebih lembut daripada brem Madiun dan krasikan. Di sebelah selatan dapat ditemui makanan khas Yogyakarta bakpia isi kacang hijau, kue hung kew, dan nagasari. Bagian belakang umumnya menjual makanan yang tahan lama, misalnya enting-enting.
Bila hendak membeli batik, Pasar Beringharjo adalah tempat terbaik karena koleksi batiknya lengkap. Koleksi batik di Pasar Beringharjo mulai dari kain, pakaian, bahan katun, hingga bahan sutra tersedia lengkap. Harga batik di Pasar Beringharjo beragam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Selain batik, di bagian barat pasar dijual baju surjan, blangkon, dan sarung tenun. Sandal dan tas yang dijual dengan harga miring dapat ditemui di sekitar ekskalator pasar bagian barat.
Ketika berjalan ke lantai kedua Pasar Beringharjo bagian timur, jangan heran bila mencium aroma jejamuan. Tempat itu merupakan pusat penjualan bahan dasar jamu dan rempah-rempah. Bahan jamu yang dijual, misalnya kunyit dan temulawak. Rempah-rempah yang ditawarkan di bagian pasar ini adalah jahe (biasa diolah menjadi minuman ronde ataupun hanya dibakar, direbus, dan dicampur gula batu) dan kayu manis.
Pasar Beringharjo juga menjadi tempat berburu barang-barang antik. Pusat penjualan barang-barang antik terletak di lantai ketiga pasar sebelah timur. Selain barang-barang antik di bagian ini juga dijual barang-barang bekas layak pakai, seperti baju, sepatu, dan tas.
Meskipun pasar tutup pukul 17.00 WIB, dinamika pedagang tidak berhenti. Bagian depan Pasar Beringharjo masih menawarkan berbagai macam makanan khas Yogyakarta. Makanan seperti martabak terang bulan, klepon, gudeg, oseng-oseng mercon, ramai dijajakan di depan Pasar Beringharjo pada malam hari.
Sumber http://www.ilmubindo.com/