- Kematian adalah kejadian yang pasti tidak ingin dialami oleh manusia. Namun Allah SWT telah menjanjikan bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Lamanya seseorang menuju kematian bervariasi. Namun ada satu momen menyakitkan yang disebut sakaratul maut yang pasti dirasakan sama oleh semua orang. Sakaratul maut disebut oleh Rasulullah SAW sebagai pengalaman yang sangat menyakitkan. Menurut sebuah hadis, sakitnya sakaratul maut itu sama seperti tusukan tiga ratus pedang.
Berikut adalah beberapa tanda kematian atau sakaratul maut secara medis, seperti dilansir dari laman dream. Yang pertama adalah yang paling umum terjadi di mana pasien akan mengalami kesulitan menelan ludah dan makanan.
Istilah dalam dunia medis untuk kasus ini disebut dengan death rattle (derik kematian). Saat mengalami sakaratul maut seperti ini, pasien mengeluarkan suara menakutkan seperti orang yang sedang mengorok.
Suara Mengorok
Fenomena ini disebabkan telah hilangnya kemampuan seseorang yang sedang sekarat untuk menelan cairan atau makanan yang akhirnya terkumpul di dalam tenggorokan dan dada bagian atas. Akibatnya, pasien akan mengalami kesulitan untuk bernapas. Biasanya, jarak antara saat mengalami death rattle dengan waktu kematian adalah sekitar 16 jam atau kurang.Normalnya, lidah terangkat ke atas saat orang menelan ludah dan makanan. Katup tenggorok tertutup untuk mencegah bahan apapun masuk saluran pernafasan. Namun pada orang yang ajalnya telah dekat, lidah gagal mendorong ludah ke belakang.
Sebenarnya, suara mengorok ini adalah gejala normal bagi orang yang sudah mendekati ajal. Meski terdengar menakutkan, dunia medis menyebut pasien yang sakaratul maut seperti ini tidak merasakan sakit. Penyedotan, pemberian obat anti nyeri dan anti-kecemasan biasanya diberikan untuk mengurangi ketidaknyamanan pada pasien.
Sulit Bernapas
Sakaratul maut yang kedua adalah kesulitan bernapas atau sesak napas. Gejala kematian ini terasa menyakitkan bagi orang yang mendekati ajal. Namun anehnya dokter akan memberikan opiat berupa morfin untuk meredakan sesak napas yang dialami pasien. Mengapa orang sesak napas malah diberikan morfin?Pada orang yang akan mati, kesulitan bernapas terjadi karena tidak sinkronnya kemauan otak untuk mendapatkan akan udara dengan kemampuan paru-paru dalam menyediakannya. Sementara obat bisa meredakan karena mampu membuat otak 'merasa kenyang' dengan udara yang dibutuhkan tubuh.
Alami Pergolakan
Sakaratul maut yang ketiga adalah ketika si calon mayat tiba-tiba mengalami pergolakan (agitasi) akhir. Pernah melihat seseorang yang akan meninggal tiba-tiba marah-marah atau menangis tersedu-sedu? Mereka ingin pulang dan tidak betah di tempat tidur? Itulah gejala kematian yang ketiga.Penyebab fisik dari pergolakan akhir ini bisa berupa retensi urin, napas pendek, rasa sakit, atau metabolisme yang tidak normal. Dokter biasanya punya obat untuk menguranginya. Meskipun demikian, agak sulit untuk mengabaikan peran non fisik dan spiritual.
Sebagian orang percaya, pergolakan akhir jelang kematian adalah respons eksistensial dari mereka yang sakaratul maut. Saat lahir, manusia menangis dengan keras. Sehingga ketika meninggal pun manusia akan melakukan hal yang sama. Sumber https://www.blogkhususdoa.com/