Intipendidikan.com --- Kami kutip dari laman resmi Kemenag, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersilaturahim dengan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Provinsi Jawa Timur di Kebun Raya Purwodadi. Acara yang dikemas dalam bentuk olah raga bersama dan halal bihalal itu diikuti juga ribuan kepala dan guru madrasah.
“Di hadapan para kepala dan guru madrasah, seluruh ASN Kanwil Jatim yang hadir, terkait pemberitaan di sosial media, bahwa saya dinilai mencurigai aktivitas Rohis, itu samasekali tidak benar. Tuduhan itu tidak benar,” kata di lapangan Kebun Raya Purwodadi, Jawa Timur, Minggu (09/07).
Menurutnya Rohis adalah anak-anak bangsa sehingga tidak semestinya diawasi dan dicurigai. Menag menduga media salah kutip hingga menyebut dirinya mengawasai Rohis. “Namun, sesungguhnya yang benar adalah saya mengajak semua guru-guru untuk dapat memberikan perhatian penuh kepada siswa-siswa kita,” ujarnya.
Perhatian itu perlu diberikan, lanjut Menag, antara lain agar generasi bangsa terlindungi dari masuknya ajaran dan faham yang tidak berkesusaian dengan nilai-nilai Islam yang diwariskan pendahulu bangsa. “Mari kita memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswa, agar kita dapat mengemban amanah sebagai ASN dengan sebaik-baiknya,” ajaknya.
Salah satu surat kabar nasional edisi Sabtu, 8 Juli 2017, menulis berita bertajuk “Menag Minta Rohis Diawasi”. Tulisan ini ramai di media sosial dan menuai banyak komentar. Padahal, tidak ada kutipan langsung dari Menag yang menyinggung masalah pengawasan terhadap Rohis. Menag meminta kepala sekolah dan madrasah untuk memberi perhatian lebih kepada kegiatan keagamaan siswanya.
Berikut ini statement yang disampaikan Menag, sebagaimana dikutip dalam berita tersebut: “Jadi setiap madrasah, sekolah apapun jenjangnya, apakah dasar, menengah, atau atas, khususnya para kepala sekolahnya, harus lebih memberikan perhatian yang besar, khususnya terkait kegiatan keagamaan yang dilaksanakan para siswa-siswinya.”
Demikian informasi yang kami sampaikan, terima kasih atas kunjungannya.
Semoga bermanfaat, Jabat Erat Intipendidikan.com
Sumber https://www.intipendidikan.com/ “Di hadapan para kepala dan guru madrasah, seluruh ASN Kanwil Jatim yang hadir, terkait pemberitaan di sosial media, bahwa saya dinilai mencurigai aktivitas Rohis, itu samasekali tidak benar. Tuduhan itu tidak benar,” kata di lapangan Kebun Raya Purwodadi, Jawa Timur, Minggu (09/07).
Menurutnya Rohis adalah anak-anak bangsa sehingga tidak semestinya diawasi dan dicurigai. Menag menduga media salah kutip hingga menyebut dirinya mengawasai Rohis. “Namun, sesungguhnya yang benar adalah saya mengajak semua guru-guru untuk dapat memberikan perhatian penuh kepada siswa-siswa kita,” ujarnya.
Perhatian itu perlu diberikan, lanjut Menag, antara lain agar generasi bangsa terlindungi dari masuknya ajaran dan faham yang tidak berkesusaian dengan nilai-nilai Islam yang diwariskan pendahulu bangsa. “Mari kita memberikan perhatian lebih kepada siswa-siswa, agar kita dapat mengemban amanah sebagai ASN dengan sebaik-baiknya,” ajaknya.
Salah satu surat kabar nasional edisi Sabtu, 8 Juli 2017, menulis berita bertajuk “Menag Minta Rohis Diawasi”. Tulisan ini ramai di media sosial dan menuai banyak komentar. Padahal, tidak ada kutipan langsung dari Menag yang menyinggung masalah pengawasan terhadap Rohis. Menag meminta kepala sekolah dan madrasah untuk memberi perhatian lebih kepada kegiatan keagamaan siswanya.
Berikut ini statement yang disampaikan Menag, sebagaimana dikutip dalam berita tersebut: “Jadi setiap madrasah, sekolah apapun jenjangnya, apakah dasar, menengah, atau atas, khususnya para kepala sekolahnya, harus lebih memberikan perhatian yang besar, khususnya terkait kegiatan keagamaan yang dilaksanakan para siswa-siswinya.”
Demikian informasi yang kami sampaikan, terima kasih atas kunjungannya.
Semoga bermanfaat, Jabat Erat Intipendidikan.com