Kabupaten Majalengka merupakan salah satu wilayah di timur Jawa Barat yang memiliki kenampakan fisik yang unik dan menyimpan potensi fisik sekaligus potensi bencana berupa gerakan tanah. Kali ini saya akan coba bahas sedikit tentang kondisi geomorfologi kabupaten Majalengka.
Lembah Panyaweuyan Argapura |
Jarak kota Majalengka dari Jakarta sekitar 160 km dan 100 km dari Bandung. Secara geografis Majalengka berbatasans sebagai berikut:
- selatan = Kabupaten Tasikmalaya dan Ciamis
- barat = Kabupaten Sumedang
- utara =Kabuapten Indramayu
- timur =Kabupaten Cirebon dan Kuningan
Luas wilayah Kabupaten Majalengka adalah 1.204,24 km persegi dengan topografi antara 19 - 857 mdpl. Menurut topografinya, Majalengka terbagi ke dalam tiga zona daerah yaitu:
a. Daerah pegunungan dengan ketinggian 500-857 m diatas permukaan laut dengan luas 482,02 km persegi atau 40,03%dari seluruh luas Kabupaten Majalengka.
b. Daerah bergelombang atau perbukitan dengan ketinggian 50-500 mdpl dengan luas 376,53 km persegi atau 31,27% dari total luas wilayah Kabupaten Majalengka.
c. Daerah dataran rendah dengan ketinggian 19-50 mdpl dengan luas 345,69 km persegi atau 28,70% dari total luas Kabupaten Majalengka.
Data cuaca dan iklim di Majalengka tahun 2014 menjelaskan bahwa rata-rata suhu di Kabupaten Majalengka adalah 26,6⁰C-29,0⁰C. Suhu udara maksimum tercatat pada Oktober yaitu 35,4⁰C sementara suhu minimum terjadi di Juli dengan angka 21⁰C.
Curah hujan tertinggi jatuh pada Desember 2013 mencapai 552 mm dengan jumlah hari hujan 28 dan terendah pada September yaitu 0 mm dengan jumlah 1 hari hujan. Pada bulan Nopember, Januari, Februari, Maret dan April 2013 curah hujan Majalengka tidak kurang dari 300 mm per bulan. Sumber https://geograph88.blogspot.com/