Desain Kuesioner Untuk Mencegah Non Response

Revisi : https://tinyurl.com/_2024

Tidak ada survei mencapai sukses tanpa kuesioner yang dirancang dengan baik. Kuesioner yang baik adalah kuesioner yang handal yaitu valid dan reliabel.


Kuesioner yang baik juga mencegah terjadinya non response. Peneliti sering kecewa karena kuesioner yang disebar memiliki respon yang rendah sehingga kuantitas data tidak mencapai target sampling.

Cara paling mudah yaitu menggunakan desain kusesioner mapan dan telah teruji dari waktu ke waktu. Tapi tidak semua kuesioner mapan sesuai konteks yang diukur. Kebanyakan peneliti membuat desain baru agar sesuai konteks.


Sayangnya, lagi-lagi, desain kuesioner tidak memiliki dasar teoritis untuk memandu peneliti mengembangkan kuesioner sempurna. Pengalaman peneliti pada akhirnya yang lebih banyak berbicara. Tapi ada beberapa kebijkasanaan umun sebagai berikut:

1. Buatlah Daftar Pertanyaan Sesingkat Mungkin
Semua orang sibuk. Perusahaan dan organisasi juga mungkin menerima banyak kuesioner lain sejenis. Jika kuesioner Anda panjang dan rumit mereka tidak akan menanggapi. Cantumkan hanya informasi yang dibutuhkan dan buang pertanyaan tidak perlu.
2. Menargetkan Kuesioner Dengan Hati-Hati
Anda harus memastikan kuesioner jatuh ke responden yang benar-benar relevan. Jika mereka tidak dapat menjawab beberapa pertanyaan pertama, maka sangat mungkin mereka tidak akan menjawab pertanyaan selanjutnya.
3. Pertimbangkan Anonimitas
Jika kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan sensitif atau pribadi, Anda perlu meyakinkan responden bahwa jawaban mereka dirahasiakan.
4. Mungkin Menawarkan Imbalan
Kuesioner komersial mencoba untuk menggoda dengan menawarkan kesempatan atau hadiah. Jelas mahasiswa tidak bisa melakukan ini, tapi insentif penting untuk memotivasi orang mengisi kuesioner. 
Anda bisa menawarkan untuk mengirim responden salinan hasil survei atau menjelaskan bahwa responden dapat mengambil manfaat langsung dari hasil survei yang dilakukan.
5. Jangan Membuat Responden Membayar Prangko atau Pulsa
Responden tidak akan mau mengirim balik hasil kuesioner jika harus membeli prangko atau telepon balik dengan menggunakan pulsa mereka.
6. Cari Waktu Tepat
Responden mungkin berniat membalas, tapi banyak hal penting lain yang harus dilakukan. Kirim permintaan pengingat dengan sopan terkait waktu. Hari Jumat atau Senin mungkin hari yang baik untuk melakukan ini.



Sumber https://www.gurumapel.com/