Ketika anda berada di luar rumah, anda menyaksikan pemandangan wanita yang aduhai indah dan cantik. Mungkin terbersit di pikiran anda, beda sekali dengan penampilan pasangan anda di rumah. Tanpa anda sadari, anda telah membandingkan istri anda dengan wanita lain.
Tak sadarkah anda, bahwa wanita yang anda lihat cantik dan aduhai itu sesungguhnya juga tampil seadanya di rumah. Mereka hanya tampil cantik di luar rumah. Kecantikan yang mereka tampilkan di luar rumah justru juga dinikmati oleh laki-laki lain selain suaminya.
Lihatlah pasangan anda dengan pandangan RAHMAH penuh kasih sayang. Ia memang hanya wanita biasa, lengkap dengan segala kekurangannya. Namun ketahuilah, sosok sederhana itu sesungguhnya adalah kecantikan yang tak terpoles. Anda menginginkan istri anda cantik? Mudah saja, izinkan istri anda untuk mempercantik dirinya. Berilah ia waktu untuk memanjakan tubuhnya. Berilah ia waktu sekedar bersenang-senang berbelanja kebutuhan pribadinya. Percayalah, kecantikan yang anda inginkan darinya akan segera terwujud.
Tapi percayalah!
Kecantikan hakiki pada istri yang sholehah, menjaga marwah suaminya, melindungi auratnya dan melaksakan kewajibannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
Duhai suami,
Bagaimana para lelaki tidak terjebak dengan para wanita yang aslinya merupakan keindahan kemudian bertambah keindahannya tatkala para wanita tersebut menghiasi diri mereka dengan alat-alat kecantikan, dan lebih bertambah lagi keindahannya jika yang menghiasi adalah syaithan yang memang ahli dalam menghiasi para wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
المَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإِذَا خَرَجَتْ اسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ
“Wanita adalah aurat, jika ia keluar maka syaitan memandangnya”
Simaklah hadits mulia ini, agar istrimu terlihat cantik dan matamu terjaga dari hal-hal yang haram.
Dari Jarir bin Abdillah radliyallahu ‘anhu , ia berkata,
سَأَلْتُ رَسُوْلَ اللهِ عَنْ نَظْرَةِ الْفَجَاءَةِ, فَأَمَرَنِيْ أَنْ أَِصْرِفَ بَصَرِيْ
“Saya bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pandangan yang tiba-tiba (tidak sengaja), maka beliau memerintahan aku untuk memalingkan pandanganku”
Hadaanallahu wa iyyakum..